Rabu, 06 April 2016

MODEL OSI

OSI Reference Modelfor open Networking atau model referensi jaringan terbuka OSI adalah sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan “Model Tujuh Lapis OSI (OSI seven layer model).
Model OSI dibuat untuk mengatasi berbagai kendala internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan. Dahulu komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan. Masing-masing vendor menggunakan protokol dan format data yang berbeda-beda. Sehingga dibuatlah Open System Interconnection (OSI) model yang mendefiniskan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor yang berbeda.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, namun ide tersebut gagal diwujudkan. Faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut antara lain:
  • Standar model referensi ini mirip dengan model DARPA yang dikembangkan oleh internet engineering task for (IETF). Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model Referensi OSI dianggap teerlalu kompleks. Beberapa fungsi (sepertimetode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan error correction) di ulang-ulang pada beberapa layer.
  • Pertumbuhan internet yang sangat pesat dengan menggunakan protokol TCP/IP telah membuat OSI reference Model menjadi kurang populer dan kurang diminati.
  • Adanya campur tangan politik menyebabkan OSI dianggap sebagai “makhluk” buatan kementrian telekomunikasi eropa, masyarakat eropa dan pemerintahan amerika serikat. Campur tangan birokrasi dalam mengatur protokol jaringan komputer ternyata tidaklah banyak membantu.
Pemerintah Amerika Serikat pernah mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open systems Interconnection profile (GOSIP) untuk mendukung OSI reference Model dalam solusi jaringan pemerintahan pada tahun 1980-an. Namun akhirnya sejak tahun 1995, usaha ini tidak dilanjutkan lagi. Implementasi jaringan yang menggunakan OSI reference Model jarang dijumpai diluar eropa.
Tidak_ada_judul(1)[1]
OSI Reference Model digunakan sebagai acuan saat mempelajari bagaimana protokol-protokol jaringan. Beberapa protokol jaringan seperti: TCP/IP, DeCnet, IBM System Network Architecture (SNA) telah memetakan tumpukan protokol (protokol stack) ke OSI Reference Model.
  • Application, berfungsi sebagai antarmuka (penghubung) aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat membuat pesan-pesan kesalahan. Pada layer inilah sesungguhnya user “berinteraksi dengan jaringan”.
  • Presentation, berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada pada level ini adalah sejenis redirector software, seperti network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protokol (RDP)). Kompresi data dan enkripsi juga ditangani oleh layer ini.
  • Session, berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai, dipelihara dan diakhiri. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Layer Session, sering disalah artikan sebagai prosedur log on pada network dan berkaitan dengan keamanan. Beberapa protokol pada layer ini :
  1. NETBIOS, protokol yang dikembangkan IBM, menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application
  2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface), protokol pengembangan dari NEtBIOS, digunakan pada Microsoft Networking
  3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protokol)
  4. PAP (Printer Acces Protokol) protokol untuk Printer Postscript pada jaringan AppleTalk.
  • Transport, berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket data serta memberikan nomor urut setiap paket sehingga dapat disusun kembali setelah diterima. Paket yang diterima dengan sukses akan diberi tanda (acknowlegement). Sedangkan paket yang rusak atau hilang ditengah jalan akan dikirim ulang. Contoh protokol yang digunakan pada layer ini: UDP, TCp, dan SPX.
  • Network, berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket dan melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Pada layer ini juga dilakukan proses deteksi error dan transmisi ulang paket-paket yang error. Contoh protokol yang digunakan: IP dan IPX.
  • Data Link, berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut frame. Pada level ini terjadi error correction, flow control, pengalamatan perangkat keras (MAC Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti brifge dan switch layer-2 beroperasi. Menurut spesifikasi IEEE 802, layer ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC). Contoh protokol yang digunakan pada layer ini: Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4), Tokenring (802.5), Demand Priority (802.12).
  • Physical, berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) berinteraksi dengan media wire atau wireless. Layer physical berkaitan langsung dengan dengan besaran fisis seperti listrik, magnet, gelombang. Data biner dikodekan berbentuk sinyal yang dapat ditransmisi melalui media jaringan.
OSI layer dibagi menjadi dua kelompok yaitu upper layer (application set) dan lower layer (transport set).Pada OSI Reference Model, setiap layer yang berada dibawah menyediakan layanan untuk layer yang berada diatanya. Sebaliknya, layer yang ada diatas menggunakan layanan untuk layer yang ada dibawahnya. Pada proses komunikasi antar layer ditangani oleh interface.

DOMAIN NAME SYSTEM



DOMAIN NAME  SYSTEM
Setiap host yang terhubung dengan jaringan TCP/IP akan memiliki pengenal atau alamat berupa IP Address. IP Address ini, baik versi 4 atau versi 6 adalah sekumpulan bilangan desimal atau heksa desimal yang relatif sukar diingat. Kondisi semacam ini dapat menimbulkan masalah bagi pengguna. Apalagi jumlah host di internet sangat banyak.
Cara yang ditempuh untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan pemetaan IP Address menjadi hostname. Hostname atau nama host seperti openlab, yahoo.com, mail.or.id lebih mudah dihapalkan daripada angka-angka. Apabila seorang pengguna hendak mengakses server web, dia cukup menulis alamat situnya saja. Misal tsc.muzi.wordpress.com, tidak perlu mengetikan IP Addressnya.
Ada dua cara yang digunakan untuk dapat memetakan seluruh IP Address menjadi hostname, yaitu:
  • Menggunakan file host table
  • Menggunakan server DNS
Cara pertama sudah ada jauh sebelum DNS digunakan. Pada mulanya setiap komputer yang terhubung ke internet wajib memiliki file host table. File ini berisi daftar semua host dan IP address Internet. Contoh isi file ini sebagai berikut:
 WP_20160107_004
Isi file terbagi menjadi 3 kolom atau filed, yaitu:
  • IP address, berisi daftar seluruh IP address
  • Hostname, merupakan pemetaan IP address menjadi nama yang lebih mudah diingat
  • Alias, adalah nama pendek yang merupakan alias hostname
File host table biasanya bernama hosts. Pada sistem unix dan linux file ini diletakkan di direktori /etc, yaitu /etc/hosts. Sedangkan pada windows XP, file host ada di direktori windows, jika berada di data C:\ menjadi C:\WINDOWS\system32\drivers\etc\hosts.
File hosts master atau induk disimpan disebuah server FTP khusus. Agar tidak terjadi perbedaan antara file hosts master dengan file hosts lokal. Administrator jaringan harus selalu mendownloadnya setiap kali ada perubahan entry file hosts master. Cara ini lama-kelamaan menjadi kurang efisien. Ketika internet semakin besar, proses update harus dilakukan cukup sering dan ini akan merepotkan administrator. Belum lagi ukuran file semakin besar, sehingga selama proses download dilakukan menyebabkan traffic meningkat. Jika ada 1000 komputer yang tergabung dengan internet maka akan ada 1000 administrator yang melakukan download dan update file secarra simultan.
Pada tahun1981, munculah ide untuk menggantikan file hosts. Ide ini kemudian dituangkan menjadi sebuah sistem yang disebut DNS (Domain Name System). DNS merupakan sistem penanaman hirarki yang terdistribusi. Pada sistem yang baru ini, tanggung jawab pemetaan IP Address , menjadi hostname akan didistribusikan atau dikelola oleh banyak server. Sedangkan host lain yang dikategorikan sebagai client, cukup meminta informasi dari server DNS “terdekat” saja. Tidak perlu melakukan download file seperti yang terjadi pada file hosts table.
Apabila client tidak memperoleh informasi yang diinginkan dari server “terdekat”, maka server “terdekat” tersebut mencari informasi dari server “tetangganya”. Demikian seterusnya hingga hostsname yang dicari dapat diketahui IP address-nya (atau gagal).
DNS menggunakan prinsip penamaan hostname yang disebut nama domain atau domainname. Struktur DNS berbentuk seperti pohon terbalik, bagian paling atas disebut root (akar). Kemudian dibawah root ada toplevel domainname, second domainname, dan seterusnya.
 WP_20160107_001
Dari gambar diatas dapat dilihat beberapa domainname,
kom2.openlab.net
kom2.openlab.net
kpc.piksi.net
……
Top level domain yang dipakai pada internet adalah singkatan negara (geografis), contoh
ca            Kanada
fr             Perancis
id            Indonesia
jp            Jepang
uk           Inggris
sedangkan di Amerika Serikat, top level domain ditentukan berdasarkan organisasi
com       organisasi komersil
edu        institusi pendidikan
gov         lembaga pemerintahan
net         organisasi pensupport network
org         organisasi lain yang tidak tergolong kelompok diatas
jumlah karakter maksimal yang boleh digunakan sebuah domainname adalah 255 karakter (sudak termasuk karakter titik). Sedangkan jumlah karakter maksimal yang boleh digunakan diantara titil yaitu 63 karakter.

hingga paling bawah, dari root topvel – second level – dan seterusnya. Sampai IP Address yang diinginkan dapat ditemukan atau gagal. Hasil akhirnya akan disampaikan kembali kepada client yang meminta informasi tesebut. Kondisi semacam ini kebih menjamin keandalan dan efisiensi.
Saat ini ada 13 server DNS induk yang disebut root NS. Root NS ini sebagian besar ada di Amerika Serikat. Selain Root NS tentu saja masih banyak server-server DNS yang tersebar di domain-domain. Sebagai contoh, domain openlab.net memiliki sebuah server DNS yang khusus digunakan untuk mengelola hostsname pada domain-nya saja.
Vv

Analisa : Menurut saya, ada salah satu kelebihan DNS  dibandingkan cara lama adalah adanya “pembagian tanggung jawab” oleh bebeerapa buah server DNS. Setiap server hanya peerlu mengelola domain masing-masing. Tidak ada sebuah server yang bertanggung jawab mengelola seluruh domain. Jika sebuah client memerlukan informasi IP Address yang tidak dapat diberikan oleh server yanag ada pada domainnya, maka server akan “men-delegasikan-nya”kepada server lain mengikuti prinsip top down. Artinya proses delegasi akan dimulai dari domain paling atas

FDDI

Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah salah satu jaringan komputer yang menggunakan fiber optik. FDDI menspesifikasikan teknologi jaringan berkecepatan 100 Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi token ring yang lama, dengan menerapkan dual ring yang menggunakan kabel fiber optik.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar dari kabel tembaga biasa. FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ring-nya saling berlawanan arah (counter routing).
Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegalalan maka FDDI masih dapat berfungsi dengan otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan secondary ring akan selalu idle, kecuali dibutuhkan. FDDI dikembangkan oleh American National Standard Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).
Keuntungan system FDDI
  • Keamanan, kabel serat tidak memancarkan gelombang listrik
  • Keandalan, kabel serat relatif kebal terhadap electrical interference dari pengaruh frekuensi radio (radio frekuency interference – RFI) dan elecromagnetic interference (EMI)
  • Kecepatan, kabel serat mendukung lebar pita transmisi data lebih besar daripada kabel tembaga
  • Jarak transmisi lebih jauh, FDDI memungkinkan rentang sepanjang 2 km antarstatiun dengan menggunakan multimode fiber dan dapat lebih panjang lagi jika menggunakan single mode
Spesifikasi FDDI
  • Media Acces Control (MAC), spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi di akses, termasuk definisi format frame, penangan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery.
  • Physical Layer Protocol (PHY), spesifikasi PHY mendefinisikan prosedur encoding/decoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsinya.
  • Physical Medium Dependent (PMD), PMD mendefinisikan karakteristik media transmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.
  • Station Management (SMT), spesifikasi SMt mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagalan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.
Toleransi Kegagalan FDDI
  • Dual Ring, adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan wrapped (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di wrapped, topologi dual ring menjadi topoligi single ring.
  • Ring Recovery after a Station Failure, ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang ada dikedua sisinya akan di wrap membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring.
  • Ring Recovery after a Cable Failure, ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada dikedua ujungnya akan melakukan wrap dan kemudian jaringan beroperasi kembali.
  • Ring Recovery after Multiple Faults, ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi.

Kelebihan & Kelemahan Integrated Circuit

Kelebihan & Kelemahan Integrated Circuit 
  Integrated Circuit (IC) atau Sirkuit Terpadu merupakan Komponen penting dalam setiap Peralatan Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada Zaman sekarang,
peralatan Elektronika yang canggih seperti Handphone,  Komputer, Audio/Video Player, Televisi, Kamera Digital, Konsol Game dan Tablet PC  sudah tidak lepas dari penggunaan IC (Integrated Circuit) sebagai Komponen Utamanya.
ALT

Sebagai salah satu contohnya, Integrated Circuit (IC) merupakan komponen Elektronika yang hanya dapat beroperasi di tegangan yang rendah (misalnya 5V ataupun 12V). Oleh karena itu, jika sumber tegangannya lebih tinggi daripada yang ditentukan, maka diperlukan Adaptor ataupun rangkaian khusus untuk menurunkan tegangan dan arus listriknya. Pada umumnya, kita dapat menemukan Adaptor sebagai penurun tegangan pada Laptop ataupun Handphone, Power supply yang mengkonversikan tegangan 220V agar dapat menyediakan sumber tegangan 5V untuk Motherboard dan Processor Komputer. Disamping itu, kita juga dapat menemukan banyak komponen Elektronika pendukung lainnya disekitar Komponen IC (Integrated Circuit) yang salah satu fungsinya adalah untuk memberikan sumber tegangan dan arus yang cocok untuk mengoperasikan IC.

Berikut ini adalah beberapa Kelebihan dan kelemahan Integrated Circuit atau IC :

Keunggulan / kelebihan Integrated Circuit (IC)

  1. Berukuran Kecil
  2. Lebih Ringan
  3. Harga lebih murah  karena dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak dan serentak dalam 1 (satu) wafer.
  4. Lebih handal karena tidak memerlukan hubungan solder dan interkoneksi yang sangat sedikit di dalam Internal komponen IC
  5. Mengkonsumsi daya listrik yang lebih kecil, hal ini dikarenakan ukuran IC yang kecil sehingga pemakaian daya listrik pun lebih kecil.
  6. Lebih mudah diganti dan troubleshooting (perbaikan) jika terjadi kerusakan pada rangkaian Elektronika
  7. Cocok untuk operasi sinyal rendah
  8. Dapat melakukan fungsi yang lebih kompleks dan rumit.
Keterbatasan / kelemahan Integrated Circuit (IC)


  1. Tidak dapat menghasilkan daya yang tinggi
  2. Hanya dapat beroperasi di tegangan rendah
  3. Memerlukan penanganan yang lebih hati-hati, IC tidak tahan terhadap penanganan yang kasar serta sangat sensitif dengan Electrostatic Discharge (ESD).
  4. Tidak tahan terhadap Suhu yang tinggi. Oleh karena itu, memerlukan ventilasi ataupun kipas dan Heatsink untuk membantu menurunkan suhu di sekitar IC.
  5. Tidak tahan terhadap tegangan tinggi yang berlebihan (Toleransi Tegangan sangat kecil dan terbatas) karena dapat merusak komponen internal IC. Untuk mengetahui Karakteristik ataupun tegangan IC yang cocok, diperlukan Datasheet dari Produsen IC dalam merancang (design) Rangkaian Elektronika.
  6. Memerlukan koneksi luar ke komponen Induktor dan Transformator (Trafo) untuk melakukan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan Induksi dan Elektromagnetik. Hal ini dikarenakan Teknologi IC saat ini belum memungkinkan untuk meng-integrasi-kan Induktor dan Transformator ke dalam Internal IC.
  7. Memerlukan koneksi luar ke komponen Kapasitor untuk nilai kapasitansi yang lebih dari 30pF
Analisa: Meskipun memiliki banyak kelebihan dan memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan Teknologi dan industri Elektronika, Integrated Circuit atau IC juga memiliki berbagai keterbatasan ataupun kelemahan yang tentunya memerlukan Komponen Elektronika lainnya sebagai pendukung agar Rangkaian yang dirancang tersebut memenuhi kebutuhan dan fungsi yang diinginkan.